Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pure Deterministic Mode dan Modern Deterministic Model


A.    Pure Deterministic Model

Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dari yang maha pencipta. Hingga saat itu, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut. Di lain pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadiannya.
Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.
Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih, kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu, (tergantung pada jenis cairan mana yang bersifat dominan).
Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya. Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. Sehingga konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik. Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika, sistem imunitas, dan lain sebagainya.

B.     Modern Deterministic Model

[1]Tiga model yang dikenal dewasa ini dan secara modern adalah segitiga Epidemiologi, jaring-jaring sebab akibat, dan roda. Model segitiga Epidemiologi, perubahan salah satu factor akan merubah keseimbangan yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit bersangkutan. Berbeda dengan model jarring sebab akibat, sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab” dan “akibat”. Dengan demikian, timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong rantai pada berbagai titik. Dan seperti model jarring sebab akibat, model roda memerlukan identifikasi berbagai factor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan/mengabaikan peran agen. Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya lebih dipentingkan dalam model ini. Besar peranan factor lingkungan bergantung penyakit yang bersangkutan. Sebagai contoh, peranan lingkungan social lebih besar dari yang lain pada stress mental; peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lain ada penyakit dengan penularan melalui vector dan peranan genetic lebih besar dari yang lain pada penyakit keturunan.


[1] Sutrisna, Bambang. Pengantar Metode Epidemiologi hal 7-9. 2010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

http://kesmas-online.blogspot.com/